Mengharap
pertolongan Allah, menuju kejayaan Islam
Fitnah yang semakin
kuat, perbuatan bid’ah dan kesyirikan merajalela, musibah datang silih berganti, sertaketerbelakangan
umat dari segala aspek kehidupan, merupakan gambaran kondisi yang menimpa umat
di zaman ini.Kondisi tersebut merupakan efek dari jauhnya umat ini dari
tuntunan mereka. Tuntunan yang mengantarkan pada kejayaan di dunia dan keselamatan
di akhirat.
Kemunduran yang dialami umat islam saat ini
tidak terlepas dari kesalahan umat itu sendiri, Allah Subhanahu wa ta'ala
berfirman, artinya: “Katakanlah: Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri” [Ali
Imran: 165]. Dan firmannya, artinya: “Dan apa saja musibah menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian
besar (dari kesalahan-kesalahan)” [Asy-Syura: 30].
Keistiqomahan terhadap al Qur’an dan Sunnah
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam merupakan kunci kejayaan, kebahagiaan,
kebaikan, kelurusan, keselamatan, kepemimpinan, dan kepoloporan umat Islam. Bukti
yang mendukung hal ini terlihat jelas dalam peristiwa-peristiwa sejarah.
Lihatlah ketika umat islam dibawah kekhalifahan Umar bin Khattab radhiyallahu
‘anhu mampu meruntuhkan dua emperium besar
pada saat itu yaitu Persia dan Romawi, lembaran sejarahpun telah mencatat
bagaimana kesejahteraan umat di bawah kekhalifaan Umar bin Abdul Aziz, saksikan
pula bagaimana Sultan al Fatih meruntuhkan konstantinopel, sejarahpunmenjadi
saksi kejayaan umat islam disegala aspek kehidupan di Andalusia, serta
peristiwa heroid lain dari pendahulu umat ini. Keberhasilan itu dapat diraih
tidak lain karena mereka berpegang teguh kepada al Qur’an dan Sunnah Rasulullah
shallallahu 'alahi wa sallam.
Seandainya saja umat kita mau kembali dan
menghayati Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam
kemudian mengamalkan hukum-hukum serta hikmah-hikmahnya, niscaya dengan izin
Allah kejayaan umat ini akan kembali. Kejayaan islam akan kembali jika Allah
telah memberikan pertolongan-Nya. Dalam al Qur’an dan As Sunnah telah
disebutkan beberapa syarat atau hal yang dapat mendatangkan pertolongan Allah
Subhanahu wa ta'ala, diantaranya:
Bertauhid, Iman, Amal Shaleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, Artinya: “Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh-sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku" [An-Nur : 55].
Menolong Agama Allah
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: “Sesungguhnya
Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa” [Al-Hajj: 160].
Menolong agama Allah ialah:
-
Menegakkan syariat-Nya dan dengan
mengikuti petunjuk Nabi-Nya shallallahu 'alahi wa sallam, untuk mewujudkan
peribadatan hanya kepada Allah, menghidupkan sunnah dan memberantas bid’ah.
-
Memberikan loyalitas kepada ahlu
sunnah wal jam’ah, dan sebaliknya kepada ahli bid’ah.
-
Melaksanakan amal ma’ruf-nahi
mungkar serta jihad melawan musuh-musuh Allah.
-
Mentaati Allah dan Rasul-Nya;
menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya.
Orang yang demikian keadaannya, niscaya tidak
akan dapat dikalahkan, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: “Jika
Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu (tidak
memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain)
dari Allah sesudah itu ?" [Ali Imran : 160].
Sabar dan Taqwa
Sesungguhnya Allah telah menjanjikan orang yang
bersabar dan bertaqwa untuk memberikan pertolongan, bantuan, kemenangan,
keberuntungan dan punahnya tipu daya musuh. Allah Subhanahu wa ta'ala
berfirman, artinya: “Ya (cukup), jika kamu
bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu
juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar
gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan
kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”[Ali Imran: 125-126].
Dan firmannya, artinya: “Jika
kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak
mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa
yang mereka kerjakan” [Ali Imran: 120].
Nabi shallallahu 'alahi wa
sallam bersabda, artinya: “Ketahuilah bahwa jalan keluar disertai kesulitan,
bahwa kemenangan disertai kesabaran dan sesungguhnya bersama kesukaran terdapat
kemudahan” [HR. Ahmad].
Orang yang Teraniaya Mendapat Janji Pertolongan
dari Allah, Apalagi Jika Ia Seorang Mukmin yang Bertaqwa
Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan do’a orang yang terzalimi makbul
dan tidak ada penghalang yang menutupi do’a itu dari Allah. Allah Subhanahu wa
ta'ala berfirman, artinya: “Telah diizinkan
(berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah
dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”.[Al Hajj: 39]. Dan firman-Nya, Artinya: “Demikianlah,
dan barang siapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita
kemudian ia dianiaya lagi, pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun” [Al Hajj: 60].
Terdapat
pula riwayat bahwa Allah pada hari kiamat akan mengqishas kambing yang
bertanduk karena menganiaya kambing yang tidak bertanduk [Hadits Riwayat
Tirmidzi], ini merupakan kesempurnaan keadilan Allah Subhanahu wa ta'ala.
Terhadap binatang saja demikian, apalagi terhadap suatu masyarakat yang
dikucilkan, diusir dari negerinya sendiri.
Mengikuti Agama Secara Benar
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa)
petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala
agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai” [At-Taubah: 33].
Rasulullah
shallallahu 'alahi wa sallam bersabda, artinya: “Sungguh-sungguh perkara
(Islam) ini akan mencapai apa yang dicapai oleh malam dan siang. Dan tidak
tersisa sebuah rumah tembok pun, tidak pula rumah ilalang pun kecuali akan
Allah akan masukkan agama ini ke dalamnya; dengan kemulian orang mulia atau kehinaan
orang hina. Kemuliaan yang Allah muliakan Islam dengannya (orang mulia
tersebut), dan kehinaan yang Allah hinakan kekafiran dengan orang hina
tersebut” [Hadits Riwayat Ahmad].
Inilah
janji yang termuat dalam kitab Allah dan tertuang melalui lisan Rasulullah
shallallahu 'alahi wa sallam. Janji Allah Subhanahu wa ta'ala tidak mungkin
diingkari, sebab Allah tidak mengingkari janji.
Menghindari Kegentaran dan Perselisihan
Umat Islam tidak
mengalami kekalahan kecuali karena pertentangan dan perpecahan diantara mereka.
Seandainya mereka bersatu padu dalam kalimat tauhid, sama-sama berpegang teguh
pada tali Agama Allah, berjihad melawan musuh-musuhnya untuk menjunjung tinggi
kalimat Allah dan menegakkan tauhidullah serta memberantas habis kemusyrikan,
niscaya Allah menolongnya. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu
dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” [Al-Anfaal: 46].
Melakukan Persiapan untuk Perang (Moril dan
Materil)
Melakukan
Persiapan untuk Perang yaitu dengan melakukan upaya-upaya sesuai dengan Sunnah
Nabawiyah yang telah ditempuh oleh para nabi, padahal para Nabi adalah
orang-orang yang sangat jujur dan tawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Nabi
shallallahu 'alahi wa sallam pernah muncul dengan mengenakan dua buah baju
zirah dalam satu peperangan, beliau juga memakai pelindung kepala dalam
peperangan.
Demikian
pula para sahabatnya-pun radhiyallahu ‘anhum mengenakan baju zirah yang
menyelimuti seluruh tubuh. Dan ini tidak menghilangkan tawakkal kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya: “Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan)” [Al-Anfaal: 60].
Kita memohon kepada
Allah Subhanahu wa ta'ala agar Dia memberikan taufiq kepada kita untuk
melakukan usaha-usaha ke arah kemenangan dan kejayaan Islam. Pada hari
kemenagan itulah kaum mukminin bergembira ria mendapat pertolongan Allah
Subhanahu wa ta'ala. Allahu ‘alam.